Plantae

Selasa, 22 November 2011
Disebut 
Þ Cacing
Pipih (Flat Worm)
dengan ciri antara lain:



• Tubuh simetri bilateral


• Belum memiliki sistem peredaran darah

• Belum memiliki anus

• Belum memiliki rongga badan Þ
termasuk


kelompok Triploblastik Aselomata


• Memiliki basil isap (sucker)

Sistem
saraf terdiri dari ganglion otak dan saraf-saraf tepi
Þ
Saraf Tangga Tali. Beberapa ada yang
mempunyai alat keseimbangan Statotista.





Gbr. Tiga
Kelas Utama Platyhelminthes

TERDIRI
DARI TIGA KELAS :





1

TURBELARIA
(Cacing Berambut Getar)


Satu-satunya kelas yang hidup bebas (non-parasit), contohnya
adalah Planaria yang mempunyai sistem ekskresi
dari sel-sel api (Flame Cell). Bersifat Hermafradit
dan berdaya regenerasi cepat.


2 TREMATODA
(Cacing Isap)


Jenis-jenis kelas ini adalah :


  1. Fasciola
    hepatica
    (cacing hati ternak), bersifat
    hetmafrodit.

    Siklus hidupnya adalah : Telur
    Þ
    Larva Mirasidium masuk ke dalam
    tubuh siput Lymnea
    Þ
    Sporokista
    Þ
    berkembang menjadi Larva (II)
    : Redia Þ
    Larva (III)
    : Serkaria yang berekor, kemudian
    keluar dari tubuh keong Þ
    Kista yang menempel pada tetumbuhan air (terutama
    selada air Þ Nasturqium
    officinale)
    kemudian termakan hewan ternak (dapat
    tertular ke orang, apabila memakan selada air)
    Þ
    masuk ke tubuh dan menjadi Cacing dewasa
    menyebabkan Fascioliasis.
  2. Clonorchis
    sinensis / Opistorchis sinensis
    (cacing hati
    manusia)

    Siklus hidupnya adalah: Telur
    Þ
    Larva Mirasidium
    Þ
    Sporokista
    Þ
    Larva (II) : Redia
    Þ
    Larva (III) : Serkaria
    Þ
    Larva(IV) : Metaserkaria, masuk
    ke dalam tubuh Ikan kemudian termakan oleh Orang
    Cacing dewasa, menyebabkan Clonorchiasis.
  3. Schistosoma

    Contohnya adalah Schistosoma japonicum, Schistosoma
    haematobium
    dan Schistosoma mansoni.
    hidup dipembuluh darah dan merupakan parasit darah.
    Memiliki hospes perantara Siput. Menyebabkan Schistosomiasis.
  4. Paragonimus
    westermani
    (cacing paru)


    Cacing yang menjadi parasit dalam paru-paru manusia. Sebagai
    hospes perantara ialah ketam (Eriocheirsinensis)
    dan tetumbuhan air. Menyebabkan Paragonimiasis.



  5. Fasciolopsis buski

    Cacing yang menjadi parasit dalam tubuh manusia.
    Hidup di dalam usus halus. Hospes perantaranya adalah
    tetumbuhan air. Menyebabkan Fasciolopsiasis.
CESTODA
(Cacing Pita)



Tubuhnya terdiri dari rangkaian segmen-segmen yang masing-masing
disebut Proglottid.





Kepala disebut Skoleks dan memiliki alat isap (Sucker)
yang memiliki kait (Rostelum) terbuat dari kitin. Pembentukan
segmen (segmentasi) pada cacing pita disebut Strobilasi.


Contoh :



Taenia solium
Þ
Cacing pita manusia

Menyebabkan Taeniasis solium. Pada skoleknya terdapat kait-kait.
Proglotid yang matang menjadi alat reproduksinya. Memiliki hospes
perantara Þ Babi.



Siklus
hidup :

Proglottid Masak
(terdapat dalam feses) bila tertelan oleh
babi Þ Embrio Heksakan, menembus
usus dan melepaskan kait-kaitnya Þ
Larva Sistiserkus (dalam otot lurik babi) tertelan manusia
Þ Cacing dewasa.



Taenia
saginata
Þ Cacing
pita manusia

Menyebabkan Taeniasis saginata. Pada skoleknya tidak
terdapat kait-kait. Memiliki hospes perantara
Þ
Sapi. Daur hidupnya sama dengan Taenia
solium.



Diphyllobothrium
latum,


Menyebabkan Diphyllobothriasis. Parasit pada manusia
dengan hospes perantara berupa katak sawah

(Rana cancrivora), ikan dan Cyclops.

Echinococcus
granulosus



Cacing pita pada anjing.

Himenolepis
nana


Cacing pita yang hidup dalam usus manusia dan tikus. Tidak
memiliki hospes perantara.

0 komentar:

Posting Komentar